Senjata tradisional adalah produk budaya tradisional dari Nusantara Indonesia yang erat hubungannya dengan masyarakat Indonesia. Salah satu dari senjata tradisional Indonesia atau senjata tradisional Nusantara adalah senjata tradisional Jawa Timur.
Senjata tradisional Jawa Timur, selain dipakai untuk perlindungan terhadap serangan musah yang jahat. Senjata tradisional Jawa Timur kini dipakai untuk kegiatan aktifitas sehari-hari seperti berladang dan berburu. Sehingga senjata tradisional kini menjadii identitas bangsa dengan memperkaya kebudayaan Nusantara.
Mungkin beberapa orang diantara kita masih belum mengetahui akan senjata tradisioal Jawa Timur. Maka dari itu kali ini kita akan saling belajar akan senjata tradisional Jawa Timur. Berikut ini 4 senjata tradisional Jawa Timur yang bisa kita ketahui:
1. SENJATA TRADISIONAL JAWA TIMUR (KERIS)
Seperti senjata tradisional Jawa Tengah, di Jawa Timur senjata tradisionalnya salah satunya juga ada keris. awal mula adanya senjata keris di Jawa Timur belum ada kepastian yang sebenarnya. Tetapi pada zaman kerajaan Pajajaran dan kerajaan Majapahit pada abad ke 11.
Senjata keris sudah terkenal pada kalangan masyarakat khususnya pada masyarakat Jawa dan Madura. Pada sumber buku Babad telah disebutkan kalau telah ada beberapa empu pembuat keris di pulau Jawa dan Madura.
Nama salah empu yang paling populer di tanah Madura adalah Empu Keleng, Empu Pandhewu, Empu Sanung dan Empu Luwih. Di masalalu senjata taradisional keris ini sering digunakan untuk memebela diri tau menyerang dan juga untuk alat aktifitas berburu.
Keris adalah senjata tajam tradisional jenis tikam yang ujungnya runcing dengan pada kedua belah sisinya tajam. Dalam pembuatan keris ada aturan sendiri didalam proses pembuatannya dengan memilih hari Jum’at Pon, Sabtu Wage, dan juga Ahad Kliwon.
Pantangan dalam pembuatan keris sendiri adalah setlah 3 hari kelahiran orang yang telah membuat keris merupakan termasuk hari Naas. Dan pada bulan Muharram sampai bulan Maulud menjadi pantangan dalam pembuatan keris. Selain itu dalam pembuatan keris juga dilengkapi dengan sesaji.
2. SENJATA TRADISIONAL JAWA TIMUR (CELURIT)
Pada masyarakat Madura di jawa Timur celurit merupakan senjata tradisional yang begitu melekat dalam budaya dan tradisinya sampai saat ini. Senjata tradisional Jawa Timur ini punya bilah yang bentuknya melengkung sehingga menjadikan ciri khas senjata tradisional ini.
Senjata tradisional celurit sudah menjadi legenda yang biasa digunakan oleh tokoh yang bernamakan Sakera. Di Madura biasanya celurit ini dimasukkan khodam di dalamnya, sejenis makhluk gaib yang menghuni pada senjata tradisional itu.
Mereka memasukkannya dengan cara melafalkan doa atau mantra sebelum carok. Meskipun demikian, pada dasarnya fungsi utama dari senjata tradisional clurit salah satunya untuk alat pertahanan terhadap orang jahat dan juga alat pertanian.
SEJARAH DAN MITOS SENJATA TRADISIONAL CELURIT
Dalam sejarah celurit diyakini berasal dari legenda Sakera yang merupakan seorang mandor tebu dari daerah pasuruan Jawa Timur yang menjadi salah satu tokoh pahlawan yang melawan terhadap penjajahan Belanda pada abad 18 Masehi.
Dia terkenal pada saat itu tidak pernah meninggalkan celurit dengan selalu membawa dan menggunakan celurit dalam aktivitas kesehariannya. Yang pada saat itu fungsi utamanya adalah untuk alat pertanian dan perkebunan.
Beliau merupakan seorang muslim yang berasal dari kalangan santri dengan menjalankan ajaran agama Islam. Sakera menjadi pahlawan karena melakukan perlawanan kepada para penjajah penindas.
Setelah Beliau tertangkap oleh penjajah, kemudian Beliau dihukum gantung di Pasuruan Provinsi jawa Timur lalu dimakamkan di wilayah Bekacak, Kelurahan Kulosari, Kota Bangil. karena tindakan penjajah tersebut, akhirnya menimbulkan kemarahan masyarakat Madura.
Dan kemudian timbul keberania kepada diri masyarakat Madura kepada senjata dengan bermodal senjata celurit. Karena dari itu celurit menjadi simbol dalam perlawanan dan juga simbol harga diri serta strata sosial masyarakat madura terhadap penjajah negara.
JENIS SENJATA TRADISIONAL CELURIT
Sesuai dengan bentuk bilah dari celurit, bahwa celurit bisa kita bedakan menjadi 2 jenis celurit, yaitu:
- Celurit Kembang Turi
- Celurit Wulu Pitik/Wulu Ayam
STRUKTUR CELURIT
Biasanya senjata tradisional celurit mempunyai gagang atau pegangan yang terbuat dari kayu yang beraneka ragam macamnya. Macam kayu dari gagang celurit adalah kayu stingi, kayu kembang, kayu jambu klutuk, kayu temoho dan kayu lainnya.
Di ujung gagang pegangan ada tali dengan panjang 10 sampai 15 cm yang bermanfaat untuk menggantung dan mengikat celurit pada pergelangan. Biasanya juga pada ujung hulu celurit terdapat ulir atau cerukan sedalam 1 sampai 2 cm.
Untuk sarung celurit sendiri terbuat dari kulit, yang berasal dari kulit kebo tebal atau bahkan kulit sapi. Sarung kulit celurit juga berbentuk melengkung sesuai dengan bilah celurit. sarung celurit dijahit 3/4 dari bagian ujung celurit agar mudah untuk mencabut celurit.
3. SENJATA TRADISIONAL JAWA TIMUR (BUDING)
Buding adalah senjata tradisional Jawa Timur yang berfungsi sebagai alat pembantu dalam aktivitas sehari-hari oleh suku Using di Banyuwangi jawa Timur seperti melindungi diri dari berbagai ancaman bahaya. Senjata buding biasanya dilengkapi dengan sarung pelindung dari kayu.
4. SENJATA TRADISIONAL JAWA TIMUR (BIONET)
Bionet adalah senjata tradisional Jawa Timur yang memiliki bentuk lurus dengan kedua sisinya tidak terlalu tajam. Panjangnya kurang lebih seperti pedang namun mempunyai ujung yang sangat runcing bila dibandingkaan dengan senjata lainnya.
FUNGSI BIONET
Awalnya senjata tradisioanal bionet digunakan untuk senjata perang seperti menusuk, membabat dan membela diri terhadap musuh jahat.
Demikian senjata tradisional Jawa Timur yang bisa kita ketahui, agar lebih bermanfaat lagi jangan lupa klik like dan share kepada teman-teman yang lainnya., terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar